$type=grid$count=3$cate=0$rm=0$sn=0$au=0$cm=0 $show=home

Rabies: Virus Kuno Mematikan dan Misteri Takut Air

BAGIKAN:

Mengenal Rabies (Lyssavirus), virus mematikan dengan fatalitas 99%. Simak penjelasan ilmiah di balik gejala Hidrofobia (takut air).


Di dunia medis, ada banyak penyakit yang bisa disembuhkan. Namun, ada satu nama yang membuat para dokter bergidik ngeri jika pasien sudah menunjukkan gejalanya. Nama itu adalah Rabies.

Rabies, atau penyakit anjing gila, disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus. Ini adalah salah satu virus tertua yang dikenal umat manusia, tercatat sejak peradaban Babilonia kuno. Namun, yang membuatnya begitu ditakuti bukan hanya usianya, melainkan tingkat fatalitasnya yang nyaris mencapai 100 persen.

Mari kita bedah cara kerja virus yang mampu memanipulasi perilaku korbannya ini.

Perjalanan Sunyi Menuju Otak

Gambar 1. Ilustrasi Virus Menjalar ke Tubuh

Berbeda dengan virus flu yang menyebar lewat darah, Rabies adalah virus neurotropik. Ia tidak menjalar lewat pembuluh darah, melainkan merayap perlahan melalui jaringan saraf.

Ketika seseorang digigit hewan rabies, virus ini masuk ke otot, lalu mencari ujung saraf tepi. Dari sana, ia bergerak perlahan—sekitar 12 hingga 24 milimeter per hari—menuju satu tujuan akhir yaitu Otak.

Selama perjalanan ini (masa inkubasi), korban tidak merasakan apa-apa. Bisa berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Namun, begitu virus mencapai otak dan korban mulai merasakan sakit kepala atau demam, maka vonis kematian sudah di depan mata.

Kenapa Rabies Takut Air?

Gambar 2. Ilustrasi Penderita Hidrofobia

Salah satu gejala paling ikonik dan mengerikan dari Rabies adalah Hidrofobia (takut air). Penderita akan panik histeris, kejang, dan ketakutan luar biasa hanya dengan melihat air, apalagi mencoba meminumnya.

Mengapa ini terjadi? Apakah mereka gila? Tidak. Ini adalah strategi evolusi virus yang jenius sekaligus kejam.

Virus Rabies menumpuk dalam jumlah besar di kelenjar air liur (saliva) penderita. Agar virus bisa menular ke korban baru, ia butuh penderitanya untuk menggigit. Virus ini "membajak" otak untuk menciptakan kejang otot yang sangat menyakitkan di tenggorokan setiap kali penderita mencoba menelan. Akibatnya:

  • Penderita tidak bisa menelan ludahnya sendiri (sehingga mulutnya berbusa).
  • Virus tetap terkonsentrasi tinggi di mulut, siap ditularkan lewat gigitan.
Rasa takut pada air adalah mekanisme pertahanan virus agar ia tidak "terbilas" masuk ke perut dan mati terkena asam lambung.

Fase Menjadi "Zombie"

Setelah menguasai sistem saraf pusat, virus mulai mengacak-acak bagian otak yang mengatur emosi (sistem limbik). Penderita menjadi bingung, gelisah, halusinasi, dan sangat agresif.

Pada hewan, ini membuat mereka ingin menggigit apa saja yang bergerak. Pada manusia, ini menyebabkan fase agitasi yang mengerikan sebelum akhirnya jatuh koma dan meninggal karena gagal napas.

Berpacu dengan Waktu

Berita baiknya, Rabies bisa dicegah 100% JIKA vaksin diberikan segera setelah digigit, sebelum virus mencapai otak.

Periode emas ini adalah satu-satunya kesempatan. Begitu gejala muncul (demam, gatal di bekas gigitan, takut air), ilmu kedokteran modern hampir tak bisa berbuat apa-apa selain memberikan perawatan paliatif (pengurang rasa sakit) hingga akhir hayat.

Kesimpulan

Rabies mengajarkan kita untuk tidak meremehkan luka kecil. Gigitan hewan liar, sekecil apa pun, adalah awal dari perlombaan maut antara jarum suntik vaksin dan virus yang merayap di dalam saraf. Di alam liar, virus ini adalah penguasa manipulasi biologis yang tak tertandingi.


Credit :
Penulis : Titis
Gambar dari aleksandarlittlewolf & Freepik
Referensi

  • World Health Organization (WHO) - Rabies Fact Sheet
  • National Geographic - Why Rabies is 99% Fatal

Komentar

Nama

Bakteri,7,Fauna,13,Flora,14,Jamur,6,Virus,10,
ltr
item
Nature: Rabies: Virus Kuno Mematikan dan Misteri Takut Air
Rabies: Virus Kuno Mematikan dan Misteri Takut Air
Mengenal Rabies (Lyssavirus), virus mematikan dengan fatalitas 99%. Simak penjelasan ilmiah di balik gejala Hidrofobia (takut air).
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjNVTOrSjoLE3sgeGB_nKw_ZYXjkByOKN0ha-3I9zm65BceHoJ1BeNY0UxF6eaR0zDW72EZI5L7j8UKUmJFX5TlEk6BqKzzjQLEa1E2IAmJUnDWjZVyZIXfTVJrZ9pNsWapSaytgtpFZGoJCtybFE4md9apihuW75efzYuIOuaWXPyKLpds_rByFHGhw9U=s16000
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjNVTOrSjoLE3sgeGB_nKw_ZYXjkByOKN0ha-3I9zm65BceHoJ1BeNY0UxF6eaR0zDW72EZI5L7j8UKUmJFX5TlEk6BqKzzjQLEa1E2IAmJUnDWjZVyZIXfTVJrZ9pNsWapSaytgtpFZGoJCtybFE4md9apihuW75efzYuIOuaWXPyKLpds_rByFHGhw9U=s72-c
Nature
https://www.nature.biz.id/2025/12/rabies-virus-mematikan-dan-misteri-takut-air.html
https://www.nature.biz.id/
https://www.nature.biz.id/
https://www.nature.biz.id/2025/12/rabies-virus-mematikan-dan-misteri-takut-air.html
true
9047469847686424546
UTF-8
Tampilkan semua artikel Tidak ditemukan di semua artikel Lihat semua Selengkapnya Balas Batalkan balasan Delete Oleh Beranda HALAMAN ARTIKEL Lihat semua MUNGKIN KAMU SUKA LABEL ARSIP CARI SEMUA ARTIKEL Tidak ditemukan artikel yang anda cari Kembali ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec sekarang 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 pekan lalu Fans Follow INI ADALAH KNTEN PREMIUM STEP 1: Bagikan ke sosial media STEP 2: Klik link di sosial mediamu Copy semua code Blok semua code Semua kode telah dicopy di clipboard mu Jika kode/teks tidak bisa dicopy, gunakan tombol CTRL+C Daftar isi